Sempat terhenti selama sekitar satu jam di tengah kuarter kedua karena bocornya DBL Arena Surabaya, Satria Muda Britama Jakarta yang tengah memimpin saat itu sama sekali tidak terpengaruh ketika laga dilanjutkan. Buruknya performa center Dell Aspac Jakarta, Isman Thoyib berbanding terbalik dengan cemerlangnya point guard Satria Muda, Faisal J. Achmad. Satria Muda memastikan diri menyabet satu tiket final setelah mengalahkan Aspac dengan skor 76-69.
Petaka Aspac dimulai ketika pada kuarter pertama pelatih Aspac, Tjetjep Firmansyah harus menarik Isman Thoyib yang sudah terkena tiga kali foul. Efeknya, poin-poin Satria Muda di kuarter pertama berhasil disarangkan dengan memanfaatkan kekosongan big man yang tak mampu terlapisi dengan baik oleh Vinton Nolland dan Antonius Joko. Rony Gunawan dominan dengan mencetak enam angka tanpa penjagaan yang berarti dan membawa Satria Muda unggul sementara 18-14.
Pada sisa empat menit 12 detik di kuarter kedua, laga terhenti karena sebuah titik bocor yang jatuh di tengah lapangan DBL Arena. Pertandingan terpaksa ditunda selama sekitar satu jam. Ketika dilanjutkan kembali, Aspac dan Satria Muda kembali bermain ngotot. Faisal yang hanya mencetak dua angka di kuarter pertama, sukses menambah sembilan angka di kuarter kedua melalui layup-layup cepat yang benar-benar tak mampu terhentikan.
Aspac sendiri melalu Okiwira Sanjaya tetap memberikan perlawanan ketat. Oki mencetak satu tembakan tiga angka dan membawa Aspac mendekat 30-34 di akhir kuarter kedua.
Melewati menit ketiga di kuarter tiga, sebuah layup Pringgo Regowo yang dilanjutkan dengan sebuah tembakan tiga angka akhirnya membawa Aspac berbalik unggul pertama kali dengan skor 39-36. Namun skor tersebut tidak bertahan lama karena sebuah tembakan tiga angka dari Amin Prihantono kembali menyamakan kedudukan. Pertandingan kembali ketat. Kerja keras Aspac mampu menutup kuarter tiga dengan keunggulan tipis dua angka, 57-55.
Faisal benar-benar menjadi penyelamat Satria Muda. Meskipun akhirnya memutus rantai 100 persen freethrow Satria Muda yang sudah dilesakan sebanyak 17 kali, Faisal tetap tajam dengan layup-nya. Faisal menjadi top scorer bagi Satria Muda dengan mencetak 26 angka. Masuk kembalinya Isman Thoyib tak berpengaruh banyak bagi Aspac. Isman Thoyib tidak terlihat garang dengan gelar sebagai pemain bertahan terbaik selama musim reguler. Hasil ini akhirnya membawa Satria Muda bertemu Nuvo CLS Knights Surabaya di laga final perdana NBL Indonesia, Minggu 13 Maret, pukul 21.00 WIB.
Meski kalah, Tjetjep Firmansyah mengacungi jempol permainan timnya. ”Anak-anak tadi main bagus, semangat juangnya bagus, mereka bermain prima,” ujarnya. ”Kedua tim tadi memang bermain bagus,” puji Tjetjep.
Hal ini diamini pula oleh Fictor Gideon Roring, headcoach Satria Muda. ”Kami berterima kasih kepada Aspac yang bermain bagus dan profesional. Kebetulan saja kali ini kami yang menang. Kami sangat bersyukur,” ungkap pelatih yang akrab disapa Ito tersebut.
Mengenai laga melawan CLS Knights di final, Ito mengaku siap. ”Kami sudah mengenal lawan. Tentu ada persiapan dan strategi khusus untuk berhadapan dengan CLS di final nanti,” yakinnya.
Pages
Satria Muda Vs CLS knights di final perdana NBL indonesia
Diposting oleh
red_devil
di
05.03
Minggu, 13 Maret 2011
Label:
Olahraga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
my friends
Total Pageviews
Popular Posts
-
Piala Dunia 2010 akan menjadi Piala Dunia ke lima bagi Portugal. Namun dari empat perhelatan sebelumnya, tak ada pretasi signifikan ditorehk...
-
Bila mendengar kata Malang, kita langsung tertuju dengan apel yang udah kondang, bisa juga tertuju pada AREMA/ AREMANIA yang udah tersohor d...
-
Dua gol Noh Alam Shah di penghujung babak pertama dan di penghujung babak kedua membuat Arema berhasil meraup tiga poin di stadion Kanjuruha...
0 komentar:
Posting Komentar