Portugal

Kamis, 07 April 2011

Piala Dunia 2010 akan menjadi Piala Dunia ke lima bagi Portugal. Namun dari empat perhelatan sebelumnya, tak ada pretasi signifikan ditorehkan Seleccao.

Di tahun 1966, Portugal meraih prestasi terbaik di Piala Dunia dengan menempati posisi juara ketiga di Inggris. Namun setelah itu, performa Portugal menurun drastis hingga akhirnya kembali ke Piala Dunia di tahun 1986. Tak ada prestasi mentereng di sini.

Di akhir 90-an dan awal 2000, Portugal mencapai titik prestasi terbaik mereka. Dengan materi pemain top seperti Luis Figo, Rui Costa, Fernando Couto dan Vitor Baia, Portugal tampil bagus, meski tak sampai mengukir gelar. Di Piala Eropa 96 dan 2000, Portugal hanya bisa tampil di perempat-final dan semi-final dan akhirnya ambil bagian di Piala Dunia 2002. Portugal absen di Piala Dunia 1998.

Sejak itu, Portugal terus tampil di ajang bergengsi walau pun dengan susah payah dan tanpa prestasi konkret.

JALAN KE AFRIKA SELATAN 2010


Portugal tampil tak meyakinkan di babak kualifikasi, yang akhirnya memaksa mereka melakoni laga play-off untuk bisa meraih tiket ke Afrika Selatan. Menghadapi Bosnia dan tanpa diperkuat Cristiano Ronaldo, Portugal bisa membalikkan prediksi dengan lolos meyakinkan.

KEKUATAN

Portugal termasuk salah satu tim yang memiliki pertahanan yang tangguh. Bruno Alves, Ricardo Carvalho dan Pepe bisa diandalkan untuk mengamankan zona di depan gawang. Di sektor tengah, Deco memegang kendali dengan bantuan Cristiano Ronaldo dan Simao.

KELEMAHAN

Lini depan Portugal terbilang mandul dalam urusan mencetak gol. Gol bahkan kerap datang dari pemain tengah dan belakang.

PELATIH

Carlos Queiroz memiliki kelebihan dalam hal pengalaman. Dia banyak menimba ilmu dari Alex ferguson di Manchester United dan Portugal beruntung memilikinya. Sebelumnya, Queiroz juga pernah menangani Real Madrid dan timnas Afrika Selatan.

Queiroz dikenal dengan gaya disiplin dan detail. Dia memainkan sepakbola dengan ciri khas Portugal, bermain dinamis dan efektif dengan sedikit gaya Brasil.

PEMAIN BINTANG


Cristiano Ronaldo (Real Madrid, Spanyol)



Tak perlu lagi memperkenalkan pemain yang sudah terkenal di penjuru dunia ini. Skill bermainnya di atas rata-rata dan memiliki kelebihan dalam drible dan tendangan kaki kanan.


Ricardo Carvalho (Chelsea, Inggris)



Pemain ini menawarkan soliditas di jantung pertahanan tim yang dibelanya, dalam hal ini Chelsea dan timnas Portugal. Sejauh ini, penampilan Carvalho tidak mengecewakan dan layak menjadi andalan di posisi poros halang.


Raul Meireles (Porto, Portugal)



Melakukan debutnya di tahun 2006, Meireles kini menjadi andalan Portugal di lini tengah. Dia memiliki karakter sebagai gelandang serang, tapi juga mampu beradaptasi dengan baik sebagai holding mildfielder. Kelebihannya ada pada akurasi umpan dan sepakan keras dari luar kotak penalti..



MOMEN TERBAIK


Piala Dunia 1966 menjadi torehan spesial Portugal, di mana mereka mampu mengalahkan dua tim tangguh di era itu, Hongaria dan Brasil. Di akhir kompetisi, Portugal berhasil menjadi juara ketiga.

DI LUAR LAPANGAN


Terkenal dengan: Eusebio, Cristano Ronaldo dan banyak pemain lain yang me-legenda yang bernilai puluhan juta euro. Kota-kota di Portugal juga banyak diwarnai bangunan tua yang eksotik dengan gaya gothic. Makanan khas Portugal juga cukup unik.


Yang mungkin mencuri perhatian: Bir Sagres akan banyak dijumpai di kalangan fans Portugal yang berasal dari semua golongan dan klub, hanya untuk mendukung timnya meraih sukses tertinggi di ajang Piala Dunia 2010, sebelum kembali adu otot di level klub.

TARGET DI PIALA DUNIA


Dengan bermaterikan pemain bertalenta dan berbakat, Portugal diharapkan bisa mengulangi kejayaan di tahun 1966, bahkan jika bisa melampauinya dengan menembus final.
Baca Selengkapnya...

Arema Hancurkan Persib

Jumat, 01 April 2011

Dua gol Noh Alam Shah di penghujung babak pertama dan di penghujung babak kedua membuat Arema berhasil meraup tiga poin di stadion Kanjuruhan sore ini.

Arema Indonesia berhasil memanfaatkan laga kandang menghadapi Persib Bandung dengan meraih poin penuh. Arema berhasil mencetak dua gol melalui Noh Alam Shah, sementara Persib gagal mencetak gol di stadion Kanjuruhan. Laga berlangsung dengan cepat dan juga keras, tercatat enam kartu kuning keluar dari kantong Jimmy Napitupulu.

Pada babak pertama, kedua tim terlihat berhati-hati dan cenderung bermain aman. Peluang pertama didapat oleh tim tuan rumah pada menit ke-26. Umpan mendatar yang diawali oleh akselerasi Ahmad Amiruddin gagal disambut oleh Muhammad Ridhuan yang berhadapan dengan gawang yang kosong.

Pada ment ke-36 giliran Shohei Matsunaga yang mengancam. Berawal dari kesalahan pemain Arema, Shohei berhasil lolos dari jebakan offside, namun sayang tendangannya masih jauh melenceng dari sasaran.

Gol akhirnya tercipta enam menit kemudian melalui kaki Alam Shah. Berawal dari umpan Ridhuan yang lolos dari jebakan offside, Alam Shah menendang bola dari kotak luar penalti dan masuk ke gawang Markus Haris Maulana setelah sebelumnya bola berbelok akibat terkena badan Abanda Herman.
Pada babak kedua tensi pertandingan semakin meningkat, kedua tim terlihat bernafsu untuk mencetak gol. Peluang langsung didapat oleh Persib, kubu Maung Bandung memperoleh tendangan bebas sedikit di luar kotak penalti, namun sayang eksekusi dari Miljan Radovic masih melayang.

Pada menit ke-53 Alam Shah berpeluang mencetak gol tambahan, setelah hanya berhadapan dengan Markus. Namun tendangan pemain asal Singapura tersebut masih meleset mengenai jaring di sisi luar gawang Persib.

Pada pertengahan babak kedua, Persib terlihat mengurung pertahanan Arema yang tampil dengan lebih defensif. Kemelut di depan gawang Arema sempat terjadi beberapa kali, namun kokohnya barisan pertahanan Arema membuat Persib gagal mencetak gol.

Pada menit ke-70, Persib mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan melalui Isnan Ali. Berawal dari gagalnya Achmad Kurniawan menangkap bola dari tendangan penjuru, Isnan menembak ke gawang yang sudah ditinggal olah AK, tetapi sayang bola masih belum menemui sasaran.

Asyik menyerang membuat Persib lengah, pada menit ke-82 Alam Shah kembali memperdayai Markus melalui tandukannnya, dengan gol tersebut kedudukan menjadi 2-0 untuk keunggulan Arema.

Kedudukan tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir, dan dengan kemenangan ini Arema kembali membuka asa untuk mempertahankan gelar juaranya.
Baca Selengkapnya...

Nurdin: Andi Mallarangeng Pejabat apa, coba?

KETUA Umum PSSI Nurdin Halid dan Menpora Andi Alfian Mallarangeng semakin panas, menyusul keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan PSSI. Nurdin mengaku tak punya masalah pribadi dengan Andi Mallarangeng yang sama-sama berasal dari Makassar.

Lalu, banyak analisis mengatakan, konflik PSSI tak lepas dari pertarungan dua partai politik. Nurdin di kubu Golkar, sedangkan Andi Mallarangeng di kubu Partai Demokrat.

Nurdin membantah ini ada hubungannya dengan politik. Tetapi, dia mengaku masih heran dan tak bisa terima oleh keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang membekukan organisasi yang ia pimpin. Dia juga banyak memprotes sikap Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang menurutnya banyak melakukan kejanggalan.

Berikut lanjutan wawancara khusus antara Kompas.com dan Nurdin Halid yang dilakukan di kantor PT Liga Indonesia, Kamis (31/3/2011) sore.

Apakah polemik PSSI ada hubungannya dengan persaingan antara Partai Golkar dan Partai Demokrat?
"Saya tidak pernah (memolitisasi PSSI). Aneka warna di PSSI, apakah saya pernah memolitisasi PSSI? Diciptakan saja itu. Orang yang berbicara politik, itu yang memolitisasi PSSI."

Sekarang konflik Anda dengan Andi Mallarangeng seolah representasi pertarungan dua partai tersebut. Benarkah?
"Coba tanya, mana ada seorang pejabat memberikan sambutan di sebuah buku dengan nama buku putih yang dibuat oleh Arifin Panigoro. Isinya mencaci maki Nurdin Halid, PSSI, pengurus PSSI, dan tidak ada prestasi. Ini pejabat seperti apa coba? Dari situ Anda sudah bisa melihat kan."

Apakah Anda tetap datang pada Kongres PSSI mendatang?
"Oh, saya tetap akan mengikuti kongres sesuai statuta, kecuali FIFA yang akan mengadakan kongres. Kita tidak berbuat apa-apa. Saya tidak mau menciptakan preseden buruk. Saya tidak ingin dikatakan, Nurdin Halid pemimpin yang pengecut pada suatu saat."

Lalu, kenapa pada Kongres PSSI di Pekanbaru Anda tak jadi datang?
"Saya tidak sampai ke tempat (kongres Pekanbaru), saya dikatakan tidak bertanggung jawab. Itu kan press conference Menpora yang bilang saya tidak kompeten dan tidak profesional. Lah, bagaimana saya datang ke tempat kongres? Saya lebih memilih menyelamatkan nyawa manusia. Bagaimana saya mau datang dengan suasana seperti itu? Kemudian kawan-kawan saya keselamatannya terancam."

"Andi Mallarangeng harus lihat itu. Kemudian, dia seenaknya mengatakan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes tidak profesional dan tidak kompeten, membuat peserta bingung, karena bukannya ketua kongres yang mengumumkan pembatalan kongres. Ini langkah politik, karena situasinya darurat. Bayangkan kalau Nugraha datang ke tempat kongres untuk mengumumkan (pembatalan), kemudian dikeroyok. Siapa yang bertanggung jawab? Andi Alfian harus tahu kenyataan itu."

Bagaimana jika nanti surat FIFA melarang Anda mencalonkan diri?
"Harus menaati. Apa pun keputusan FIFA, saya akan menaati. Apa yang saya lakukan selama ini betul-betul mengawal konstitusi FIFA, PSSI, dan menjabarkan undang-undang olahraga sesuai dengan kondisi yang ada."

"Di mana kewenangan dia (Andi) berdasarkan undang-undang, yang boleh mengatakan bagus atau tidak bagus sebuah organisasi? Coba pasal berapa? Apa pelanggaran PSSI?"

Apakah sebelumnya sudah ada komunikasi dengan Menpora?
"Nah, itu! DPR mendorong pemerintah untuk menyelesaikan masalah PSSI secara baik. Kami tunggu betul. Bahkan, kami minta melalui adiknya. Tapi, tidak ada berita sampai saat ini. Coba kurang apa?"

"Masak saya yang mengundang menteri datang ke PSSI? Kan, tidak etis dong. Sementara menteri punya kewenangan memanggil PSSI. Dia tinggal menanyakan kenapa begini, kenapa begitu, apa yang Anda lakukan, bagaimana aturannya. Ini enggak. Dia lebih memilih menerima KPPN. Bahkan, dia lebih memberi pengarahan. Dia malah menciptakan masalah."

"Buktinya, dia konferensi pers meminta suporter mendemo PSSI. Mana ada seperti itu. Waduh, luar biasa. Pernahkah menteri agama meminta umat Islam mendemo Ahmadiyah? Pernah enggak?"

Anda punya buktinya?
"Bukan. Itu kan konferensi pers. Kalian yang nulis itu. Saya tidak mendengar langsung, tetapi membaca dari tulisan kalian."

Apakah Anda serius mengikuti pemilihan Presiden ASEAN Football Federation (AFF) pada 10 April mendatang?
"Sebenarnya terus terang, saya selalu dipersoalkan dengan masa lalu saya (pernah terlibat kriminal). Saya hanya ingin membuktikan tidak melanggar statuta. Ada bukti yang cukup kuat. Kalau saya melanggar statuta, kenapa FIFA pascakongres 2009, dalam surat tertulis memperkenankan pengurus hingga periode ini?"

"FIFA tidak mungkin membiarkan pelanggaran berjalan mulus. Statuta AFC tidak boleh bertentangan dengan FIFA. Saya ingin membuktikan kepada bangsa bahwa saya tidak bermasalah dengan statuta. Saya sudah membuktikan di AFC, AFF, dan FIFA. Kurang apa buktinya?"


Selama beberapa bulan Nurdin Halid menjadi pembicaraan publik dan dia sering dihajar banyak kritik. Hal ini ternyata berimbas kepada keluarganya, sampai anaknya sempat berhantam. Nurdin juga sudah menyadari dia tak akan memimpin PSSI lagi. Namun, dia tetap akan memikirkan sepak bola. Bahkan, bisa jadi dia akan menjadi manajer klub luar negeri.
Baca Selengkapnya...